Pages

Thursday 5 March 2015

10 Kebiasaan yang cuma ada di Indonesia

Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa kebiasaan yang kita anggap normal sebagai orang Indonesia. Hampir semua penduduk Nusantara melakukannya, atau seenggaknya wajar saja ketika orang-orang di sekitar mereka melakukannya. Tapi gimana ya kalau orang-orang luar negeri menyaksikan kebiasaan kita sehari-hari?Ini dia kebiasaan unik orang Indonesia yang sering dianggap aneh oleh para WNA!
1. Makan cabai rawit mentah-mentah
Cabai Rawit
Cabai Rawit via www.hargasumut.org
Kebanyakan dari kita orang Indonesia suka sekali makan cabai rawit secara langsung, khususnya kalau lagi makan gorengan ataupun lagi makan mie goreng. Di luar negeri cabai biasanya selalu diolah terlebih dahulu sebelum dimakan.

2. Makan pakai tangan

Makan pakai tangan
Makan pakai tangan via iamnofoodcritic.blogspot.com
Dari ujung ke ujung kepulauan Indonesia, hampir semuanya pada awalnya makan menggunakan tangan kosong. Ya, itu sebelum kultur makan menggunakan sendok berlaku disini. Makan dengan tangan memang memiliki tambahan kenikmatan tersendiri. Hal ini dianggap aneh oleh teman – teman bule kita yang biasanya sering makan menggunakan pisau, garpu dan sendok.

3. Rasanya belum makan, kalau belum makan nasi

Nasi dan lauk
Nasi dan lauk via humming-waltz.blogspot.com
Nasi bagi kebanyakan dari kita sudah menjadi makanan pokok sehari-hari. Memang, kita sering ngemil martabak, roti, spaghetti atau makanan apapun hingga kenyang. Tetapi kalau ditanya ‘udah makan belum?’ kita akan menjawab belum, tadi cuma makan roti belum makan (nasi)’!

4. Harus makan pakai sambal

Sambal tomat
Sambal tomat via phonghongbakes.blogspot.com
Mungkin tidak semua dari kamu, tetapi akuilah bahwa memang orang Indonesia akan kerepotan mencari cabai atau sambal setiap kali kalian makan bersama. Cabai memiliki rasa yang begitu pedas sehingga cukup mengherankan bagi teman-teman non-Indonesia kita ketika kita menginginkan cabai dengan penuh sukacita.

5. Menunjuk pakai jempol untuk bersikap sopan

Ayo kesana!
Ayo kesana! via sonces.blogspot.com
Orang luar negeri kebanyakan bertanya mengapa orang di Indonesia (khususnya Suku Jawa) memiliki kebiasaan menunjuk dengan jempol, bukannya jari telunjuk. Menurut mereka, hal ini cukup memusingkan karena arah yang ditunjuk dengan jari itu menjadi kurang jelas. Sedangkan menurut kita menunjuk dengan jempol dilakukan untuk memperlihatkan sikap yang sopan dengan lawan bicara.

6. Sakit ‘Masuk Angin’

sakit
sakit via g-codemagazine.com
Orang bule sering terheran-heran dengan penyakit yang sering kali melanda kita sebagai orang Indonesia, yaitu sakit ‘masuk angin’.Apa sih sebenarnya masuk angin itu?
Mereka terkadang juga segan dan bingung ketika diingatkan untuk menggunakan jaket pada malam hari. Bagi mereka, terpapar udara dingin itu udah biasa! Ujungnya, saran untuk memakai jaket supaya tidak masuk angin pun hanya berlaku bagi orang Indonesia aja.

7. Kerokan!

kerokan biar cepat sembuh
kerokan biar cepat sembuh via naturindo-fresh-temanggung.blogspot.com
Kerokan merupakan suatu bentuk penyembuhan yang mengerikan bagi orang luar negeri. Kayak bekas dicambuk, kali! Kalau orang Indonesia biasa dikerokin sebagai solusi masuk angin, menurut mereka itu hanyalah efek placebo saja.

8. Jarang memiliki nama keluarga

nama keluargamu siapa?
nama keluargamu siapa? via www.leniwijayanti.com
Hanya ada beberapa suku di Indonesia yang menggunakan nama belakang secara turun temurun, seperti Suku Batak atau Minahasa. Suku-suku yang lain biasanya sangat santai dalam memberikan nama anak. Satu keluarga Indonesia bisa punya nama belakang yang berbeda semua!

9. Dimana ‘toilet paper’?

dimana toilet paper-nya?
dimana toilet paper-nya? via fenikurniati.wordpress.com
Kebiasaan kita cenderung sering menggunakan gayung dan air yang sangat banyak ketika kita selesai buang air di toilet. Nah bagi mereka hal ini sangat aneh, karena mereka selalu menggunakan toilet paper atau tisu toilet untukmembersihkan diri mereka. Dua- duanya adalah kebiasaan yang baik, cuma kalau kamu bertanya lebih bersih yang mana, yah, itu tergantung pada pribadi masing -masing.

10. Angkutan publik suka ‘ngetem’

angkutan publik yang lagi ngetem
angkutan publik yang lagi ngetem via riamrtumimomor.blogspot.com
Kamu tau kan ngetem? Ngetem adalah momen dimana supir dari angkutan publik yang kita naiki memutuskan untuk menghentikan kendaraannya dalam waktu yang cukup lama untuk berharap bahwa nantinya akan ada tambahan orang yang menjadi penumpang. Nah, hal ini memang mengesalkan bagi kita semua, tetapi paling tidak kita sudah wajar terhadap hal ini. Lain halnya dengan orang dari negara maju yang biasa menggunakan angkutan publik yang tertib dan disiplin waktu.

Sumber: hipwee.com

PHOTOMATH, APLIKASI CANGGIH YANG BISA JAWAB SOAL MATEMATIKA

Aplikasi ini  tersedia di Windows Phone Store dan Apple App Store. Aplikasi ini baru hadir di android sejak akhir Februari kemarin.
Developer yang menciptakan aplikasi pintar ini adalah MicroBlink yang juga mengembangkan aplikasi PhotoPay, sebuah aplikasi pembayaran dengan memotret tagihan menggunakan kamera smartphone dan uang akan ditarik dari rekening anda untuk membayar tagihan yang telah anda foto tadi. Teknologi ini telah dilisensi oleh 14 bank di Eropa.
Kembali ke PhotoMath, aplikasi ini adalah sebuah langkah maju untuk mereka yang kurang pandai matematika. Cara kerjanya sederhana, pengguna cukup mengarahkan kamera ponsel yang anda miliki pada soal matematika tersebut, dan aplikasi akan menscan. Dan jika langsung dikenali, sedetik kemudian, kunci jawaban dari soal tersebut langsung keluar.
Aplikasi ini juga menyediakan langkah-langkah dari kunci jawaban yang diberikan. Jadi sebenarnya, aplikasi ini juga bisa membantu siswa untuk mempelajari cara pemecahan setiap soal matematika, mulai dari persamaan linier, pecahan atau soal matematika lainnya. 
Berikut videonya:

JANGAN SERING-SERING "MENGKRETEK" SENDI!



Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi).
Dibalik Meng'kretek' Sendi Tulang
Gambar Sendi. Sumber Gambar : wikipedia.org















Jadi yang dimaksud di sini dengan ‘mengkretek’ sendi adalah menggerakkan sendi tulang hingga berbunyi ‘kretek’. Sendi tulang yang biasa kita ‘kretek’ ini kebanyakan adalah sendi tulang-tulang jari, leher, tulang belakang, dan sebagainya. Biasanya istilah ini juga punya nama lain yaitu ‘krutuk’.
Bila kita ‘mengkretek’ sendi jari atau sendi tulang yang lainnya, berarti kita saat itu menarik tulang-tulang di sendi saling jauh dari satu sama lain. Hal ini membuka ruang di sendi, mengurangi tekanan di dalamnya. Tekanan yang berkurang menarik gas-gas yang kemudian terlarut dalam cairan sinovial.
Ketika oksigen dan karbon dioksida menjadi kurang larut, mereka membentuk gelembung. Suara ‘kretek’ yang kita dengar adalah suara gelembung yang terbentuk, seperti kita mendengar gelembung terbentuk ketika kita membuka kaleng soda, yang menurunkan tekanan di dalam kaleng, sehingga karbon dioksida terlarut dapat membentuk gelembung.
Jika kita mengambil gambar x-ray dari sendi tulang tepat setelah kita meng’kretek’nya, gelembung-gelembunya akan terlihat. Hal ini membuat ukuran sendi bertambah sekitar 15%. Gelembung-gelembung ini tidak akan ada untuk selamanya. Setelah sekitar setengah jam, gas larut kembali ke dalam cairan sinovial.
Setelah kita meng’kretek’ sendi-sendi tulang jari kita, kita tidak dapat langsung meng’kretek’nya dan mendapatkan bunyi ‘kretek’ lagi dalam jangka waktu dekat, karena kita perlu gas-gas terlarut untuk mendapatkan efek itu. Jika suara ‘kretek’ itu muncul lagi dan dapat kita lakukan berulang-ulang kali, kemungkinan besar adalah karena ligamen kita bergerak kembali ke tempatnya.
Suara ‘kretek’ mungkin terdengar menakutkan dan mengganggu orang lain, tetapi tidak ada bukti bahwa berulang kali meng’kretek’ sendi tulang itu berbahaya. Namun, jangan lantas seenaknya melakukan ‘kretek’ ini dengan sering, karena mungkin menyebabkan kekuatan persendian lemah, sendi tulang menjadi kaku, bahaya terjepitnya saraf di tulang belakang jika ‘kretek’ asal-asalan, dan berbagai resiko lain jika melakukan ‘kretek’ ini secara berlebihan.
Sumber: bisakimia.com